Jumat, 29 November 2013

Friday, November 29, 2013

Hari ini aku sedikit ketakukan sebenarnya, bangun pagi hal yang langsung kukerjakan adalah menyelesaikan merapikan catatan materi perkuliahan. Lalu dilanjutkan dengan merapikan buku dan membersihkan piring. Tak terasa sudah setengah 11, aku lebih memutuskan untuk mengerjakan tugas yang diberikan oleh dosen daripada melakukan pekerjaan lain, karena lebih baik mengerjakan tugas daripada menunda - nunda sebelum tugas bertambah banyak, jumlah tugas ada 4 : 1 tugas dalam bentuk makalah, 1 tugas dalam bentuk mencari contoh masalah, 1 tugas dalam bentuk membuah soal dan menjawabnya sendiri, 1 tugas lagi mejawab pertanyaan.

Sebenarnya hari ini saya sangat takut, karena hari ini ada seseorang yang ingin kuabaikan telponnnya, tapi katanya dia akan menelpon, aku hanya berharap dia tidak menelponku sampai tahun depan. Hari ini juga, aku memutuskan untuk melakukan diet lagi, dengan tidak makan siang nasi atau apapun kecuali oats. Sayangnya hari ini tugas yang berhasil dilakukan hanyalah tugas mencari contoh masalah, dan makalah cuma baru dikumpulkan materinya dan belum diedit.

Karena sudah sore hari waktunya untuk nonton "Jewel In The Palace". Setelah menonton drakor, hujan lebat, menambah suasana untuk bermalas - malasan. Tidak terasa sudah jam 7 malam, waktu ingin membuka blog, ternyata blognya ada yang hack atau bisa dikatakan ada hacker yang mencoba merusak blogku. Benar - benar sangat menjengkelkan. Saya berharap siapapun yang melakukan hack kepada blogku ini akan mendapatkan ganjarannya.

Tetapi setelah melewati masa sulit untuk mengakses blogku ini, akhirnya bisa juga kubuka blogku dan menulis entri baru. Besok aku harus menyelesaikan tugas yang belum terselesaikan. Rasa ngantuk sudah mulai terasa, itu tandanya untuk sekarang waktunya tidur. Selamat malam. GBU.

Rabu, 27 November 2013

Wednesday, November 27, 2013

Pagi ini dilalui seperti biasa, tapi karena perasaan malas menghantui sehingga jam 6.30 pagi barulah saya bisa turun dari tempat tidur, karena masih bermalas - malasan. Mempersiapkan makana dan bersiap - siap untuk berangkat ke kampus. Dalam perjalanan ke kampus seperti biasa. Hari ini terkesan malas rasanya atau tidak memiliki mood untuk bermalas - malasan. Dosen jam pertama pun datangnya terlambat, beliau pun membuat keputusan untuk membagi kelompok mengerjakan tugas sebagai nilai tambahan. Sayangnya saya mendapatkan teman - teman kelompok yang benar - benanr tidak diduga.

Semua anggota kelompokku adalah orang yang malas masuk, sehingga nanti akan membuatku kerepotan dalam pengerjaan tugas nanti. Jam pelajaran selanjutnya pun terasa membosankan, dosennya ketika dalam mengajukan pertanyaan selalu menanyakan saya terlebih dahulu. Pelajaran usai dengan cepat, dan saya langsung pulang. Sesampaianya di rumah, seperti dengan keadaan sebelumnya yang tidak bersemangat dalam melakukan apa - apa, langung duduk di atas kursi malasku dan menonton video sampai sore, waktunya untuk menonton "Jewel In The Palace".

Dalam fiilm itu benar - benar merupakan salah satu motivasi bagi diriku, pesan yang diberikan untukku adalah untuk tidak menyerah sekalipun mengalami kegagalan. Setelah itu, waktunya untuk mengerjakan tugas makalah etika yang diberikan, sebelumnya kukira akan memakan waktu lama, ternyata tidak yang dipikirkan, berkat bantuan internet banyak informasi dengan cepat didapat. Memang tugas yang lain menunggu, tapi menuruutku sekarang waktunya untuk beristirahat dulu. Thx.

Senin, 25 November 2013

Monday, November 25,2013

Pagi hari dilalui dengan biasanya, membersihkan kamar dan mempersiapkan makan pagi, tentunnya setelah semuanya dilakukan termasuk makan pagi, membersihkan diri, dan berpakaian, langsung ke kampus. Sesampainya di kampus mengikuti pelajaran jam pertama seperti biasa, tapi karena dosen ingin ke suatu tempat jadi beliau mempercepat pembelajaran, jeda waktu sebelum pelajaran kedua jadi sangat lama, mengakibatkan semua mahasiswa memilih untuk pulang, daripada duduk di kampus.

Sewaktu dosen jam kedua datang, dia sangat terkejut karena mahasiswa yang ada cuma 10 orang, meskipun dia kecewa tapi dia tetap melanjutkan perkuliahan, selama perkuliahan selama ini baru kali ini saya juga mengalami yang menghadiri perkuliahan cuma 10 orang saja, haha. Bahkan dosennya memilih untuk menghukum semua mahasiswa yang tidak hadir tadi pagi dengan banyak tugas.

Mengenai tugas, tentu saja, saya sudah menyelesaikan semua tugas yang diberikan oleh dosen, dan sekarang waktunya untuk bersenang - senang, menunggu untuk liburan natal 2013 dan tahun baru 2014 yang sebentar lagi.

Terkadang bosan juga, kalau tidak ada tugas, menghabiskan waktu hanya dengan membuka laptop menonton tv dan browsing, tapi disatu pihak lagi kalau dosennya memberikan tugas benar - benar memakan waktu untuk mengejarkan tugas. Tapi saya lebih memilih untuk tidak mendapatkan tugas, karena itu berarti akhir pekan saya bisa bersantai dan melakukan hobbi saya.

Makalah Pengantar Manajemen - Manfaat Pengawasan Bagi Organisasi

MAKALAH PENGANTAR MANAJEMEN


MANFAAT PENGAWASAN BAGI ORGANISASI

BAB I
PENDAHULUAN


1.1  LATAR BELAKANG MASALAH

Pengawasan ( Controlling ) merupakan fungsi manajerial yang keempat setelah perencanaan ( planning ), pengorganisasian ( organization ), penggerakan ( actuating ). Perencanaan adalah proses untuk mengamati dan mengevaluasi secara terus – menerus pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana kerja yang sudah disusun. Pengawasan adalah fungsi manajemen yang tidak kalah pentingnya dalam suatu organisasi dimana peran dari personal yang sudah memiliki tugas, wewenang, dan menjalankan pelaksanaannya perlu dilakukan agar berjalan sesuai dengan tujuan, visi, dan misi perusahaan. Di dalam manajemen perusahaan yang modern fungsi control ini biasanya dilakukan oleh divisi audit internal. Semua fungsi manajemen yang lain, tidak akan efektif tanpa disertai fungsi pengawasan.

Suatu organisasi juga memiliki perancangan proses pengawasan, yang berguna untuk merencanakan secara sistematis dan terstruktur agar proses pengawasan berjalan sesuai dengan apa yang dibutuhkan atau direncanakan. Dengan adanya pengawasan, maka organisasi akan terus berjalan dan semakin komplek dari waktu ke waktu, banyaknya orang yang berbuat kesalahan dan guna mengevaluasi atas hasil kegiatan yang telah dilakukan, inilah yang membuat fungsi pengawasan semakin penting dalam setiap organisasi. Tanpa adanya pengawasan yang baik, tentunya akan menghasilkan tujuan yang kurang memuaskan, baik bagi organisasi itu sendiri maupun bagi para pekerjanya.

Dengan demikian, pengawasan merupakan suatu kegiatan yang berusaha mengendalikan agar pelaksanaan dapat berjalan sesuai dengan rencana dan memastikan apakah tujuan organisasi tercapai. Maka dalam penulisan ini, penulis mengambil judul “ Manfaat Pengawasan Bagi Organisasi “.

1.2  TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu:
·         Mahasiswa mengetahui tentang pengertian pengawasan
·         Mahasiswa mengetahui tentang prinsip – prinsip pengawasan
·         Mahasiswa mengetahui tentang tipe pengawasan
·         Mahasiswa mengetahui tentang tujuan dan manfaat pengawasan
·         Sebagai tugas mandiri mata pelajaran pengantar manajemen

1.3  PERMASALAHAN

Berdasarkan judul tersebut,maka permasalahan yang dapat diidentifikasi sebagai berikut:

a.    Apa yang dimaksud dengan pengawasan?
b.    Apa saja tujuan dan manfaat pengawasan bagi organisasi?


BAB II
PEMBAHASAN


Pengertian pengawasan
George R. Terry dalam buku “ Principles of Management”, mengemukakan bahwa pengawasan dapat dirumuskan sebagai proses penentuan apa yang harus dicapai, yaitu standard, apa yang sedang dilakukan yaitu pelaksanaan, menilai, pelaksanaan;  dan bilamana perlu melakukan perbaikan – perbaikan, sehingga pelaksanaan sesuai dengan rencana, yaitu selaras dengan standard.
Henry Fayol dalam buku “ General and Industrial Management “ menyatakan : Pengawasan ialah pemeriksaan apakah sesuatu yang terjadi sesuai dengan rencana, instruksi yang dikeluarkan dan prinsip – prinsip yang telah ditentukan. Jadi tujuannya ialah untuk menunjukkan kelemahan dan kesalahan agar supaya menjadi benar dan mencegah pengulangan kesalahan. Pengawasan bergerak dalam segala bidang : barang – barang, orang – orang, dan tindakan – tindakan.
Harold Koontz dalam buku “ Principles of Management “ menjelaskan : Pengawasan ialah pengukuran dan perbaikan terhadap pelaksanaan kerja bawahan, agar supaya rencana – rencana yang telah dibuat untuk mencapai tujuan – tujuan perusahan dapat terselenggara.
Melihat uraian di atas, maka dapatlah ditarik kesimpulan bahwa pengawasan merupakan tindakan – tindakan perbaikan dalam pelaksanaan kerja agar supaya segala kegiatan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan, petunjuk – petunjuk dan instruksi – instruksi, sehingga tujuan yang telah ditentukan dapat tercapai.

Prinsip – prinsip pengawasan
Harold Koontz dan Cyril O’Donnell dalam buku “ Principles of Management “, menetapkan prinsip – prinsip pengawasan agar supaya pengawasan itu berjalan efektif sebagai berikut:
1.    Prinsip tercapainya tujuan

Control harus ditujukan terhadap tercapainya tujuan yaitu dengan mengadakan koreksi untuk menghindarkan penyimpangan –penyimpangan / deviasi daripada perencanaan.

2.    Prinsip efisiensi pengawasan

Control adalah efisien bilamana dapat menghindarkan penyimpangan – penyimpangan dari pada perencanaan ( planning ), sehingga tidak timbul hal – hal lain diluar dugaan.

3.    Prinsip tanggung jawab pengawasan

Control hanya dapat dilaksanakan apabila manager bertanggung jawab penuh terhadap pelaksanaan perencanaan.

4.    Prinsip pengawasan terhadap masa yang akan datang
Pengawasan yang efektif harus ditujukan terhadap pencegahan penyimpangan perencanaan yang akan terjadi baik pada waktu sekarang maupun yang akan datang.

5.    Prinsip pengawasan langsung

Teknik control yang paling efektif ialah mengusahakan adanya manager bawahan yang berkualitas baik. Control itu dilakukan oleh manager atas dasar bahwa manusia itu suka berbuat salah. Cara yang paling baik untuk menjamin adanya pelaksanaan yang sesuai dengan perencanaan adalah mengusahakan sedapat mungkin para petugas memiliki kualitas yang terbaik.

6.    Prinsip refleksi perencanaan

Control harus disusun dengan baik sehingga dapat mencerminkan karakter dan susunan dari pada perencanaan. Sebagai contoh bilamana control itu ditujukan terhadap pemeriksaan keuangan, maka harus diketahui terlebih dahulu berapa anggaran belanja yang disediakan. Dan bilamana control itu ditujukan terhadap kebijaksanaan, maka manager harus mengerti terlebih dahulu, hakekat dari pada policy itu dan bidang –bidang pelaksanaannya.

7.    Prinsip penyesuaian dengan organisasi

Control harus dilakukan sesuai dengan struktur organisasi. Manager dan bawahannya merupakan sarana untuk melaksanakan perencanaan. Dengan demikian control yang efektif harus disesuaikan dengan luas authority manager, sehingga mencerminkan struktur organisasi.

8.    Prinsip kedirian pengawas

Control harus sesuai dengan kebutuhan manager. Teknik control harus ditujukan terhadap kebutuhan – kebutuhan akan informasi dari pada setiap manager. Ruang lingkup informasi yang dibutuhkan itu berbeda satu sama lain, tergantung kepada tingkat dan tugas dari pada manager.

9.    Prinsip standard

Control yang efektif dan efisien memerlukan standard yang tepat. Prinsip standard ini menghendaki bahwa setiap perencanaan itu mempunyai ukuran efektivitas yaitu untuk mengukur bahwa suatu program dari pada suatu perencanaan itu telah dilakukan. Hal ini dibutuhkan mengingat control terhadap pekerjaan itu dilakukan melalui orang – orang. Perlu diingat sekalipun manager yang paling kualifikasi tidak dapat melepaskan diri dari pada pengaruh – pengaruh yang bersifat pribadi. Kadang – kadang pekerjaan itu dikamuflase dengan laporan – laporan yang tidak benar dengan mempergunakan teknik jilastisme. Oleh karena itulah perlu adanya standard untuk menghindarkan hal – hal yang tidak beres dalam hasil pekerjaan.

10.  Prinsip pengawasan terhadap point strategis

Pengawasan yang efektif dan efisien memerlukan adanya perhatian yang ditunjukan terhadap faktor faktor yang strategis dalam pelaksanaan. Prinsip – prinsip ini harus mencerminkan kenyataan bahwa manager itu tidak perlu meneliti sampai hal – hal yang sekecil – kecilnya dalam pelaksanaan perencanaan. Yang penting baginya ialah bahwa perencaan itu sedang dilaksanakan dan dapat selesai. Oleh karena itu, manager harus memusatkan perhatiannya terhadap faktor – faktor yang mungkin atau sedang menimbulkan penyimpangan – penyimpangan dari pada perencanaan. Tidak ada garis pedoman yang dapat dipakai oleh manager untuk menentukan apakah pelaksanaan perencanaan itu akan atau sedang menyimpang. Hal ini seluruhnya tergantung kepada seni daripada manager.

11.  Prinsip kekecualian

Efisiensi dalam control membutuhkan adanya perhatian yang ditujukan terhadap faktor kekecualian. Prinsip ini menunjukkan adanya kekecualian daripada kebiasaan dalam pelaksanaan. Oleh karena itu, dapat menimbulkan penyimpangan dari pada perencanaaan. Kekecualian ini dapat terjadi di dalam keadaan tertentu di mana situasi berubah atau tidak sama.

12.  Prinsip daya – suai pengawasan

Control harus fleksibel untuk menghindarkan kegagalan perencanaan.

13.  Prinsip peninjauan kembali

Sistem control harus ditinjau secara berkali – kali, agar supaya sistem yang digunakan berguna untuk mencapai tujuan.

14.  Prinsip tindakan

Control adalah mengenai apabila ada ukuran – ukuran untuk mengoreksi penyimpangan – penyimpangan dari pada planning, organizing, staffing dan directing. Sebagai contoh apabila dalam pelaksanaan perencanaan ini terdapat petugas – petugas yang kurang atau tidak cakap melaksanakan pekerjaan, maka manager harus menggantinya dengan petugas lain yang cukup cakap atau melatihnya sehingga pekerjaan dapat dilaksanakan dengan sebaik – baiknya.


Tipe pengawasan
Macam – macam pengawasan menurut Terry, adalah sebagai berikut :
1.    Inventory control ( pengawasan barang – barang inventaris )
2.    Production control  ( pengawasan produksi )
3.    Maintenance control ( pengawasan pemeliharaan )
4.    Quality control ( pengawasan kualitas )
5.    Quantity control ( pengawasan jumlah barang – barang )
6.    Salary control ( pengawasan upah / gaji )
7.    Sales control ( pengawasan penjualan )
8.    Advertising control ( pengawasan advertensi )
9.    Cost control ( pengawasan biaya ).

Maksud dan tujuan pengawasan
Mengingat maksud dan tujuan pengawasan seperti dikemukakan dalam buku Administrasi / Manajemen, ialah sebagai berikut:
1.    Untuk mengetahui jalannya pekerjaan apakah lancer atau tidak.
2.    Untuk memperbaiki kesalahan – kesalahan yang dibuat oleh pegawai dan mengusahakan pencegahan agar supaya tidak terulang kembali kesalahan yang sama atau timbulnya kesalahan – kesalahan yang baru.
3.    Untuk mengetahui apakah penggunaan budget yang telah ditetapkan dalam perencanaan terarah kepada sasarannya dan sesuai dengan yang telah ditentukan.
4.    Untuk mengetahui apakah pelaksanaan biaya sesuai dengan program ( fase / tingkat pelaksanaan ) seperti yang telah ditentukan dalam perencanaan atau tidak.
5.    Untuk mengetahui hasil pekerjaan dengna dibandingkan dengan yang telah ditetapkan dalam rencana ( standard ).
6.    Untuk mengetahui apakah pelaksanaan kerja sesuai dengan prosedur dan kebijaksanaan yang telah ditentukan.

Pentingnya pengawasan
Suatu organisasi akan berjalan terus dan semakin komplek dari waktu ke waktu, banyaknya orang yang berbuat kesalahan dan guna mengevaluasi atas hasil kegiatan yang telah dilakukan, inilah yang membuat fungi pengawasan semakin penting dalam setiap organisasi. Tanpa adanya pengawasan yang baik tentunya akan menghasilkan tujuan yang kurang memuaskan, baik bagi organisasi itu sendiri maupun bagi para pekerjanya.




Ada beberapa alasan mengapa pengawasan itu penting, diantaranya:

·         Perubahan lingkungan organisasi

Berbagai perubahan lingkungan organisasi terjadi terus – menerus dan tidak dapat dihindari, seperti munculnya inovasi produk. Melalui fungsi pengawasan manajer mendeteksi perubahan yang berpengaruh pada barang dan jasa organisasi sehingga mampu menghadapi tantangan atau memanfaatkan kesempatan yang diciptakan perubahan yang terjadi.

·         Peningkatan kompleksitas organisasi
Semakin besar organisasi, semakin memerlukan pengawasan yang lebih formal dan hati – hati. Berbagai jenis produk harus diawasi untuk menjamin kualitas dan profitabilitas tetap terjaga. Semuanya memerlukan pelaksanaan fungsi pengawasan dengan lebih efisien dan efektif

·         Meminimalisasikan tingginya kesalahan – kesalahan

Bila para bawahan tidak membuat kesalahan, manajer dapat secara sederhana melakukan fungsi pengawasan. Tetapi kebanyakan anggota organisasi sering membuat kesalahan. Sistem pengawasan memungkinkan manajer mendeteksi kesalahan tersebut sebelum menjadi kritis.

·         Kebutuhan manajer untuk mendelegasikan wewenang

Bila manajer mendelegasikan wewenang kepada bawahannya tanggung jawab atasan itu sendiri tidak berkurang. Satu – satunya cara manajer dapat menentukan apakah bawahan telah melakukan tugasnya adalah dengan mengimplementasikan sistem pengawasan.

·         Komunikasi

·         Menilai informasi dan mengambil tindakan koreksi

Langkah terakhir adalah perbandingan petunjuk dengan standar, penentuan apakah tindakan koreksi perlu diambil dan kemudian pengambilan tindakan.

Manfaat pengawasan
1.    Untuk memberikan ruang regular untuk merenungkan isi dan pekerjaan mereka
2.    Untuk mengembangkan pemahaman dan keterampilan dalam bekerja
3.    Untuk menerima informasi dan perspektif lain mengenai pekerjaan seseorang
4.    Untuk menjadi dukungan baik segi pribadi ataupun pekerjaan
5.    Untuk memastikan bahwa sebagai pribadi dan sebagai orang pekerja tidak ditinggalkan tidak perlu membawa kesulitan, masalah dan proyeksi saja
6.    Untuk memiliki ruang untuk mengesplorasi dan mengekspresikan distress, restimulation pribadi, transferensi atau counter – transferensi yang mungkin dibawa oleh pekerjaan
7.    Untuk merencanakan dan  memanfaatkan sumberdaya pribadi dan professional yang lebih baik
8.    Untuk menjadi proaktif bukan reaktif
9.    Untuk memastikan kualitas pekerjaan

Alat bantu pengawasan manajerial
Alat – alat pengawasan yang paling dikenal dan paling umum digunakan adalah:

·         Manajemen pengecualian ( Management by Exception )

Manajemen pengecualian adalah teknik pengawasan yang memungkinkan hanya penyimpangan kecil antara yang direncanakan dan kinerja actual yang mendapatkan perhatian dari wirausahawan. Manajemen pengecualian didasarkan pada prinsip pengecualian, prinsip manajemen yang muncul paling awal pada literature manajemen. Prinsip pengecualian menyatakan bahwa bawahan menangani semua persoalan rutin organisasional, sementara wirausahawan menangani persoalan organisasional non – rutin atau diluar kebiasaan.

·         Management Information System ( MIS )

MIS yaitu suatu metode informal pengadaan dan penyediaan bagi manajemen, informasi yang diperlukan dengan akurat dan tepat waktu untuk membantu proses pembuatan keputusan dan memungkinkan fungsi – funsi perencanaan , pengawasan dan operasional organisasi yang dilaksanakan secara efektif.

MIS dirancang melalui beberapa tahap utama yaitu :
1.    Tahap survey pendahuluan dan perumusan masalah
2.    Tahap desain konseptual
3.    Tahap desain terperinci
4.    Tahap implementasi akhir
Kriteria agar MIS berjalan efektif, yaitu :
·         Mengikut sertakan pemakai dalam tim perancangan
·         Mempertimbangkan secara hati – hati biaya sistem
·         Memperlakukan informasi yang relevan dan terseleksi
·         Adanya pengujian pendahuluan
·         Menyediakan latihan dokumen tertulis bagi para operator dan pemakai sistem




Sedangkan kriteria utama MIS efektif yaitu:
·         Pengawasan terhadap kegiatan yang benar
·         Tepat waktu dalam pemakainya
·         Menekan biaya secara efektif
·         Sistem yang digunakan harus tepat dan akurat
·         Dapat diterima oleh yang bersangkutan

Analisi rasio
Rasio adalah hubungan antara dua angka yang dihitung dengan membagi satu angka dengan angka lainnya. Analisa rasio adalah proses menghasilkan informasi yang meringkas posisi financial dari organisasi dengan menghitung rasio yang didasarkan pada berbagai ukuran finansial yang muncul pada neraca rugi – laba organisasi.
Penganggaran
Anggaran dalam oranisasi ialah rencana keuangan yang menguraikan bagaimana dana pada periode waktu tertentu akan dibelanjakan maupun bagaimana dana tersebut akan diperoleh. Anggaran juga merupakan laporan resmi mengenai sumber – sumber keuangan yang telah disediakan untuk membiayai pelaksanaan aktivitas tertentu dalam kurun waktu yang ditetapkan. Disamping sebagai rencana keuangan, anggaran juga merupakan alat pengawasan.
Anggaran adalah bagian fundamental dari banyak program pengawasan organisasi. Pengawasan anggaran ( Budgetary Control ) itu sendiri merupakan suatu sistem sasaran yang telah ditetapkan dalam suatu anggaran untuk mengawasi kegiatan – kegiatan manajerial, dengan membandingkan pelaksaan nyata dan pelaksanaan yang direncanakan.
Management By Exception ( MBE )
MBE adalah kemampuan dasar yang disediakan oleh informatika yang berbasis komputer yang memikul sebagian tanggung jawab dalam pengendalian sistem fisik maka waktu yang dimiliki manajer dapat digunakan secara efektif.
Pada MBE seorang manajer dapat melakukan pengendalian atas bagian yang menjadi tanggung jawab yang harus didukung oleh tersedianya :
·         Informasi mengenai apa yang telah dan sedang dicapai pada unit kerjanya.
·         Standar kinerja yang dapat menunjukkan apa yang harus dicapai oleh unit kerjanya.
Standar yang dikombinasikan dengan output informasi misalnya laporan penjualan maka memungkinkan terjadinya MBE. MBE adalah gaya atau tindakan yang dilakukan manajer apabila terjadi ketidaksesuaian antara Kinerja Aktual ( apa yang telah dan sedang dicapai ) dengan Standar Kinerja ( apa yang harus dicapai ).



Dalam mengabil keputusan manajer harus diperhitungkan :
·         Manajer tidak membuang waktu memantau aktivitas yang berlangsung secara normal
·         Keputusan dapat lebih terfokus pada hal – hala yang lebih memerlukan perhatian
·         Perhatian dipusatkan pada peluang – peluang maupun hal – hal yang berjalan

Management Information System  ( MIS )
Disingkat dengan MIS, dalam Bahasa Indonesia disebut dengan Sistem Informasi Manajemen. Didefenisikan sebagai kumpulan dari manusia dan sumber – sumber daya di dalam suatu organisasi yang bertanggung jawab mengumpulkan dan mengolah data untuk menghasilkan informasi yang berguna untuk semua tingkatan management di dalam kegiatan perencanaan dan pengendalian. Atau, kumpulan dari sistem – sistem yang menyediakan informasi untuk mendukung manajemen.
Istilah Management Information System ( MIS ) atau Sistem Informasi Manajemen ( SIM ) ini banyak digunakan pada tahun 1980-an hingga 1990-an, yang menunjukkan sistem – sistem informasi fungsional, yaitu sistem yang diterapkan di fungsi – fungsi organisasi. SIM ini terdiri dari sistem informasi akuntansi, sistem informasi keuangan dan sistem informasi pemasaran. MIS sudah diterapkan di Amerika Serikat sejak awal tahun 1970-an yang digunakan untuk memberikan informasi kepada manajer – manajer fungsional. Istilah ini sudah kurang tepat untuk saat ini, karena sistem informasi telah berkembang melebihi kemampuan sistem informasi fungsional.
Masalah utamanya adalah bahwa sistem informasi tersebut terlalu banyak informasi yang tidak bermanfaat atau berarti  ( sistem terlalu banyak data ). Memahami konsep dasar informasi adalah sangat penting dalam mendesain sebuah sistem informasi yang efektif. Menyiapkan langkap atau metode dalam menyediakan informasi yang berkualitas adalah tujuan dalam mendesai sistem baru.
Sebuah perusahaan mengadakan transaksi – transaksi yang harus diolah agar bisa menjalankan kegiatannya sehari – hari. Daftar gaji harus disiapkan, penjualan dan pembayaran atau perkiraan harus dibutuhkan, semua ini dan hal – hal lainnya adalah kegiatan pengolahan data dan harus dianggap bersifat pekerjaan juru tulis yang mengikuti suatu prosedur standar tertentu.
Komputer bermanfaat untuk tugas –tugas pengolahan data semacam ini, tetapi sebuah sistem informasi manajemen melaksanakan pula tugas – tugas lain dan lebih dari sekedar sistem pengolahan data. Adalah sistem pengolahan informasi yang menerapkan kemampuan komputer untuk menyajikan informasi bagi manajemen dan bagi pengambilan keputusan.
Sistem informasi manajemen digambarkan sebagai sebuah bangunan piramida dimana lapisan dasarnya terdiri dari informasi, penjelasan transaksi, penjelasan status, dan sebagainya. Lapisan berikutnya terdiri dari sumber – sumber informasi dalam mendukung operasi manajemen sehari – hari. Lapisan ketiga terdiri dari sumber daya sistem informasi untuk membantu perencanaan taktis dan pengambilan keputusan untuk pengendalian manajemen. Lapisan puncak terdiri dari sumber daya informasi untuk mendukung perencanaan dan perumusan kebijakan oleh tingkat manajemen.
Definisi sistem informasi manajemen, istilah yang umum dikenal orang adalah sebuah sistem manusia / mesin yang terpadu untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi. Sistemini menggunakan perangkat keras ( hardware ) an perangkat lunak ( software ) compute, prosedur pedoman, model manajemen dan keputusan, dan sebuah “ data base “.
Konsep dasar Informasi
Terdapat beberapa definisi, antara lain:
·         Data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya
·         Sesuatu yang nyata atau setengah nyata yang dapat mengurangi derajat ketidakpastian tentang suatu keadaan atau kejadian
Manfaat sistem informasi manajemen
Supaya informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi dapat berguna bagi manajemen, maka analisis sistem harus mengetahui kebutuhan – kebutuhan informasi yang dibutuhkan, yaitu dengan mengetahui kegiatan – kegiatan untuk masing – masing tingkat manajemen dan tipe keputusan yang diambil.
Berdasarkan pada pengertian – pengertian di atas, maka terlihat bahwa tujuan dibentuknya SIM adalah supaya organisasi memiliki informasi yang bermanfaat dalam pembuatan keputusan manajemen, baik yang menyangkut keputusan – keputusan rutin maupun yang strategis.Sehingga SIM adalah suatu sistem yang menyediakan kepada pengelola organisasi data maupun informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas – tugas organisasi.
Beberapa manfaat sistem informasi antara lain sebagai berikut:
·         Meningkatkan aksesibilitas data yang tersaji secara tepat waktu dan akurat bagi para pemakai, tanpa mengharuskan adanya perantara sistem informasi
·         Menjamin tersedianya kualitas dan keterampilan dalam memanfaatkan sistem informasi secara kritis
·         Mengembangkan proses perencanaan yang efektif
·         Mengidentifikasi kebutuhan – kebutuhan akan keterampilan pendukung sistem informasi
·         Menetapkan investasi yang akan diarahkan pada sistem informasi
·         Mengantisipasi dan memahami konsekuensi – konsekuensi ekonomis dari sistem informasi dan teknologi baru
·         Memperbaiki produktivitas dalam aplikasi pengembangan dan pemeliharaan sistem
·         Organisasi menggunakan sistem informasi untuk mengolah transaksi – transaksi, mengurangi biaya dan menghasilkan pendapatan sebagai salah satu produk atau pelayanan mereka.


BAB III
PENUTUP






3.1 KESIMPULAN
Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa:
Pengawasan yaitu usaha sistematik menetapkan standar pelaksanaan dengan tujuan perencanaan, merancang sistem informasi umpan balik, membandingkan kegiatan nyata dengan standar, menentukan dan mengukur deviasi – deviasi dan mengambil tindakan koreksi yang menjamin bahwa semua sumber daya yang dimiliki telah dipergunakan dengan efektif dan efisien


3.2 SARAN
Pengawasan sangat dibutuhkan dalam suatu organisasi. Karena jika tidak ada pengawasan dalam suatu organisasi akan menimbulkan banyaknya kesalahan – kesalahan yang terjadi baik yang berasal dari bawahan maupun lingkungan. Pengawasan menjadi sangat dibutuhkan karena dapat membangun suatu komunikasi yang baik antara pemimpin organisasi dengan anggota organisasi. Serta pengawasan dapat memicu terjadinya tindak pengoreksian yang tepat dalam merumuskan suatu masalah.
Pengawasan lebih baik dilakukan secara langsung oleh pemimpin organisasi. Disebabkan perlu adanya hak dan wewenang ketegasan seorang pemimpin dalam suatu organisasi. Pengawasan disarankan dilakukan secara rutin karena dapat merubah suatu lingkungan organisasi dari yang baik menjadi leibh baik lagi.










DAFTAR PUSTAKA



·         Sinaulan  Jeffry H. Pengantar Bisnis. Diktat Kuliah. Jakarta:Universitas Tama Jagakarsa;2010.
·         Sinaulan  Jeffry H. Pengantar Bisnis. Diktat Kuliah. Jakarta:Universitas Tama Jagakarsa;2009.
·         T. Hani Handoko. Manajemen. Edisi Kedua. Yogyakarta: BPFE ; 2003.
·         Terry George R, Leslie W. Rue. Principles of Management ( terjemahan ).Jakarta: Bumi Aksara;2001.
·         Amirullah, Budiyono Haris. Pengantar Manajemen. Edisi Kedua. Yogyakarta: Graha Ilmu;2004.
·         Manfaat pengawasan. Ensiklopedia. Available at: http://www.ensiklopedia1.com/fungsi-pengawasan-dalam-manajemen/ ( accessed May 20, 2013 ).
·         Sistem pengawasan. USU. Available at : http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/23987/5/Chapter%20I.pdf ( accessed May 20,2013 ).



Ekonomi Koperasi dan UKM

Pertanyaan:
1.       Jelaskan perbedaan dan persamaan antara koperasi dan UKM?
2.       Sebutkan tujuan koperasi dan UKM?
3.       Jelaskan 3 kelompok UKM secara garis besar?
4.       Sebutkan asas Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah?
5.       Sebutkan peranan koperasi dalam perekonomian di Indonesia?
6.       Apa saja permasalahan yang dihadapi koperasi di Indonesia?
7.       Menurut Eugene dan Morce, ada beberapa kebijakan pemerintah yang sangat menentukan pertumbuhan UKM?
8.       Apa saja keunggulan UKM terhadap usaha besar di Indonesia?
9.       Sebutkan prinsip-prinsip perberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah?
10.   Apa saja tujuan perberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah?
Jawaban:
1.       Persamaan antara koperasi dan UKM:
·         Sama-sama berbadan hokum
·         Sama-sama mencari profit

Perbedaan antara koperasi dan UKM:
·         Anggota: koperasi keanggotaannya terbuka untuk semua pemakai jasa koperasi. UKM keanggotaannya terbuka untuk semua penanam modal.
·         Modal : koperasi jumlahnya kecil, pemasukan modal sesuai dengan pemanfaatan jasa koperasi. UKM penambahan modal sesuai dengan penanaman modal yang diperlukan.
·         Pemilik : pemakai koperasi adalah pemilik koperasi. UKM penanam modal adalah pemilik usaha.
·         Pengawasan : koperasi berada pada anggota atas dasar yang adil dan sama. UKM berada sebanding dengan modal yang ditanamkan.

2.       Tujuan koperasi dan UKM adalah:

·         Mewujudkan kondisi yang mampu menstimulan, mendinamisasi dan memfasilitasi tumbuh dan berkembangnya unit koperasi yang berkualitas usahanya dan unit usaha UKM baru.
·         Menumbuhkan iklim usaha yang kondusif bagi pengembangan usaha koperasi dan UMKM pada berbagai tingkatan pemerintahan.
·         Meningkatkan produktivitas, daya saing dan kemandirian koperasi dan UMKM di pasar dalam dan luar negeri.
·         Mengembangkan sinergi dan peran serta masyarakat dan dunia usaha dalam perberdayaan koperasi dan UMKM.
·         Memberikan pelayanan public yang berkualitas, cepat, tepat, transparan, dan akuntabel.

3.       Kementrian Koperasi dan UKM mengelompokan UKM menjadi 3 kelompok berdasarkan total asset, total penjualan tahunan dan status usaha dengan kriteria sebagai berikut:

·         Usaha Mikro : suatu kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dan bersifat tradisional dan informal, yang belum terdaftar, tercatat, atau berbadan hukum yang memiliki pendapatan paling banyak Rp 100 juta / tahun atau Rp 8 juta / bulan.
·         Usaha Kecil : usaha ekonomi produktif yang berdiri – sendiri yang dilakukan oleh orang per orangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau besar yang memenuhi kriteria usaha kecil sebagaimana dimaksud dalam UU no. 20 tahun 2008.
·         Usaha Menengah : usaha ekonomi produktif yang berdiri – sendiri yang dilakukan oleh orang per orangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan, yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha kecil atau besar yang memenuhi kriteria usaha menengah sesuai dengan UU no.20 tahun 2008.

4.       Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah berasakan :
·         Kekeluargaan, Demokrasi Ekonomi, Kebersamaan, Efisiensi berkeadilan, Berkelanjutan, Berwawasan Lingkungan, Kemandirian, Keseimbangan kemajuan, Kesatuan ekonomi nasional.

5.       Beberapa peranan koperasi dalam perekonomian di Indonesia:

·         Meningkatkan taraf hidup kesejahteraan masyarakat di Indonesia.
·         Mengembangkan demokrasi ekonomi di Indonesia.
·         Mewujudkan pendapatan masyarakat yang adil dan merata dengan cara menyatukan, membina, dan mengembangkan setiap potensi yang ada.
·         Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya.
·         Berperan serta secara aktif dalam upaya meningkatkan kualitas kehidupan manusia dan masyarakat dalam membangun perekonomian Indonesia.
·         Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai soko gurunya.
·         Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional, yang merupakan usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.
·         Mengembangkan kreativitas dan membangun jiwa berorganisasi bagi para pelajar. Maka itu mereka dilatih sejak dini untuk mengetahui peran penting sebuah koperasi.


6.       Permasalahan yang dihadapi koperasi di Indonesia sebagai berikut:

·         Kelembagaan koperasi  belum sepenuhnya mendukung gerak pengembangan usaha.
·         Usaha koperasi belum sepenuhnya mampu mengembangkan kegiatan diberbagai sektor perekonomian.
Belum sepenuhnya tercipta jaringan mata rantai tataniaga yang efektif dan efesien.
Terbatasnya modal yang tersedia khususnya dalam bentuk kredit dengan persyaratan lunak untuk mengembangkan usaha.
Keterbatasan jumlah dan sarana usaha dan kemampuan para pengelola koperasi.
Belum terciptanya pola dan bentuk-bentuk kerjasama yang serasi, baik antar koperasi, dengan BUMN dan swasta.
·         Aspek lingkungan terdiri dari kondisi ekonomi, politik, sosial dan budaya tidak dapat dilepaskan dari proses pengembangan koperasi.


7.       Menurut Eugene dan Morce ( 1965 ) tipe kebijakan pemerintah sangat menentukan pertumbuhan UKM:

·         Kebijakan do nothing policy: pemerintah apapun alasannya sadar tidak perlu berbuat apa-apa dan membiarkan UKM begitu saja.
·         Kebijakan member perlindungan ( protection policy ) terhadap UKM : Kebijakan ini bersifat melindungi UKM dari kompetisi dan bahkan member subsidi.
·         Kebijakan berdasarkan ideology pembangunan ( developmentalist ) : kebijakan ini memilih industry yang potensial ( picking the winner ) namun tidak diberi subsidi.
·         Kebijakan yang semakin popular adalah apa yang disebut market friendly policy dengan penekanan pada pilihan brood based, tanpa subsidi dan kompetisi.


8.       Beberapa keunggulan UKM terhadap usaha besar di Indonesia antara lain adalah:

·         Inovasi dalam terknologi yang telah dengan mudah terjadi dalam pengembangan produk.
·         Hubungan kemanusiaan yang akrab di dalam perusahaan kecil.
·         Kemampuan menciptakan kesempatan kerja cukup banyak atau penyerapannya terhadap tenaga kerja.
·         Flesibilitas dan kemampuan menyesuaikan diri terhadap kondisi pasar yang berubah dengan cepat dibandingkan dengan perusahaan skala besar yang pada umumnya birokratis.
·         Terdapatnya dinamisme manajerial dan peranan kewirausahaan.

9.       Prinsip – prinsip pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil,dan Menengah:
·         Penumbuhan kemandirian, kebersamaan, dan kewirausahaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah untuk berkarya dengan prakarsa sendiri.
·         Perwujudan kebijakan publik yang transparan, akuntabel, dan berkeadilan.
·         Pengembangan usaha berbasis potensi daerah dan berorientasi pasar sesuai dengan kompetensi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah.
·         Penyelenggaraan perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian secara terpadu.


10.   Tujuan pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah:

·         Mewujudkan struktur perekonomian nasional yang seimbang, berkembang, dan berkeadilan.
·         Menumbuhkan dan mengembangkan kemampuan usaha Mikro, Kecil, dan Menengah menjadi usaha yang tangguh dan mandiri.
·         Meningkatkan peran usaha Mikro, Kecil, dan Menengah dalam pembangunan daerah, penciptaan lapangan kerja, pemerataan pendapatan, pertumbuhan ekonomi, dan pengentasan rakyat dari kemiskinan.

11.   Dalam peraturan pemerintah Nomor 25 tahun 2000 ditetapkan kewenangan pemerintah pusat di bidang perkoperasian yang meliputi:

·         Penetapan pedoman akuntansi koperasi dan pengusaha kecil dan menengah.
·         Penetapan pedoman tata cara penyertaan modal pada koperasi.
·         Fasilitas pengembangan sistem distribusi bagi koperasi dan pengusaha kecil dan menengah.
·         Fasilitas kerjasama antar koperasi dan pengusaha kecil dan menengah serta kerjasama dengan badan usaha lain.

Sedangkan selain kewenangan tersebut di atas menjadi kewenangan daerah, termasuk di dalamnya untuk pembinaan terhadap pengusaha kecil, menengah, dan koperasi.
12.   Berdasarkan PROPENAS 2000 – 2004 ditetapkan program pokok pembinaan usaha kecil menengah dan koperasi sebagai berikut:

·         Program penciptaan iklim usaha yang kondusif
·         Program peningkatan akses kepada sumber daya produktif.

·         Program pengembangan kewirausahaan dan PKMK berkeunggulan kompetitif.